InfoSAWIT, JAKARTA - Kegiatan menanam pohon nampaknya menjadi kegiatan yang sangat sederhana, padahal menjadi sangat penting tatkala fungsi hutan kembali normal paska gundul karena kebakaran atau perambahan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Areal yang gundul bakal berdampak negatif bagi ekologi wilayah dan masyarakat setempat, lantaran banjir dan longsor bakal menjadi ancaman yang setiap saat mengintai. Menanam pohon juga menjadi inevstasi jangka panjang bagi generasi penerus.
Sebab itu sekaligus memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) pada 28 November 2021 lalu dan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN), menjadi salah satu momentum tepat dalam upaya perbaikan keadaan lingkungan hidup sekitar. Kegiatan ini menjadi salah satu bukti keseriusan Indonesia, dalam ikut serta menyeimbangkan ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup secara nasional bahkan dunia.
Kegiatan penanaman pohon tersebut dilakukan serentak di wilayah kerja Bumitama Gunajaya Agro (BGA) group, baik di wilayah operasional Kalimantan Barat, Kalimantan tengah maupun Riau, dengan target menanam 100 ribu pohon, yang akan di tanam diatas lahan seluas 300 hektar lahan telah terdegradasi. Kegiatan telah dilakukan pada tanggal 27-28 November 2021, yang akan dilanjutkan pada bulan Desember.
Di Kalimantan Barat, guna meningkatkan kesadaran menjaga hutan, Bumitama Gunajaya Agro, Sabtu (27/11/2021) mengajak masyarakat dan anak sekolah SMP dan SMK di Kecamatan Sungai Melayu untuk melakukan penanaman pohon di Hutan Desa Belaban Rayak, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Terlebih pohon memiliki peranan vital bagi manusia karena manfaat yang bisa didapatkan, diantaranya sebagai panghasil oksigen, menjaga suhu bumi tetap dingin, menyerap karbon dan menyaring polusi udara.
Pohon juga memitigasi bencana alam dengan mengatur cuaca, menstabilkan tanah dan mencegah erosi. Kemampuan pohon untuk menyerap CO2 merupakan salah satu cara yang efektif dalam mengatasi perubahan iklim.
Kegiatan ini pula selaras dengan seruan Presiden RI, Joko Widodo tersebut, dengan melakukan penanaman pohon untuk 3 jenis yang diprioritaskan, yakni tanaman produktif yang dapat melestarikan alam, tanaman khas lokal, dan tanaman buah unggul yang mempunyai nilai ekonomi.
Seluas 47 hektar area hutan desa Belaban Rayak bakal ditanami 9.917 pohon yang terdiri dari buah unggul seperti Jambu kristal, kelengkeng, alpukat, durian musangking, kopi robusta, dan kakao, tanaman lokal seperti jengkol, durian, dan tanaman hutan
Dalam kegiatan ini pihak perusahaan PT. BGA memberikan bantuan sarana dan prasarana ekonomi produktif, seperti peralatan, pemasangan pompa hidran untuk pengairan, dan renovasi sekretariat Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD).
Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Belaban Rayak, Nikolaus Sukur mengatakan, kolaborasi ini sudah dilakukan LPHD dan BGA Group sejak tahun 2020 lalu, dimana kegiatan penanaman sebelumnya dilakukan di Bukit Maloi.
“Selama periode tahun 2021-2025, kami akan menanam pohon dibeberapa lokasi yang areanya memang bekas terbakar dan hanya ditumbuhi alang-alang yang luasnya lebih dari 1.000 hektar,” katanya, saat acara Pengembangan Perhutanan Sosial Berbasis Agroforestry, di Ketapang.
Lebih lanjut tutur Sukur, pihak BGA Group telah memberikan bibit-bibit unggul dan bersama Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang membuka lahan sampai penanaman. Harapannya, bantuan yang diberikan bukan hanya sampai penanaman tetapi juga pemeliharaannya, sehingga hasil buahnya maksimal. (T2)
Sumber: Majalah InfoSAWIT Edisi Januari 2022