infosawit

Membangun Kebun Sawit Juga Membangun Peradaban



foto: Aceng Sofian/SawitFest 2021/ ilstrasi kebun sawit
Membangun Kebun Sawit Juga Membangun Peradaban

InfoSAWIT, JAKARTA - Perkebunan kelapa sawit yang masif berkembang di berbagai pelosok desa, terbukti turut berkontribusi terhadap pembangunan daerah terpencil menjadi daerah maju. Menggeliatnya perekonomian pada daerah yang memiliki areal perkebunan kelapa sawit, turut membangun peradaban manusia sekitarnya menjadi lebih sejahtera.

Adanya penemuan teori peradaban manusia modern berasal dari tanah melayu oleh Prof Stephen Oppenheimer beberapa tahun lalu, dapat ditemukan dalam karya bukunya yang berjudul “Eden in the East”. Teori Oppenheimer yang ditulisnya, dapat pula menjadi rujukan bagi masyarakat Indonesia guna melengkapi berbagai teori yang telah berkembang hingga saat ini.

Dalam Teori Oppenheimer, dengan tegas dinyatakan bahwa nenek moyang dari induk peradaban manusia modern (Mesir, Mediterania dan Mesopotamia) berasal dari tanah melayu yang sering disebut dengan Sunda land (Indonesia). Teori ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama puluhan tahun oleh beberapa Dokter ahli genetik dengan struktur DNA manusia yang telah ditemukan.

Dalam bukunya, Prof Stephen juga menegaskan keberadaan orang-orang Polinesia (penghuni Benua Amerika) bukan berasal dari Cina seperti berbagai tulisan dalam berbagai buke teks pelajaran sejarah, melainkan dari orang-orang yang datang dari dataran yang hilang dan berasal dari pulau-pulau di Asia Tenggara.

Lantaran masih terbilang baru, sekitar tahun 2010 buku ini diterbitkan, Teori Oppenheimer mungkin belum begitu populer dikenal masyarakat luas. Kondisi tersebut, hampir sama dengan berbagai keunggulan minyak sawit yang nyaris tak dikenal para konsumennya. Kendati, minyak sawit telah menjadi minyak nabati paling populer dan berkelanjutan di dunia.

Keberadaan minyak sawit sebagai minyak nabati global, memang terbilang paling buncit mengalami perkembangan. Lantaran, keberadaan minyak sawit berasal dari pohon kelapa sawit yang berasal dari hutan-hutan di Benua Afrika. Sebagai pohon yang tumbuh didalam hutan, maka tak salah pula, bila banyak pendapat yang selalu membela keberadan pohon sawit sebagai tanaman hutan.

Cikal bakal keberadaan pohon sawit yang berasal dari hutan-hutan di Benua Afrika, juga menjadi bagian asal-usul sejarah, yang belakangan ini juga terkesan menjadi ahistoris. Seolah-olah adanya pendapat pohon kelapa sawit sebagai pohon perkebunan, mengesampingkan sejarah asal-usul pohon kelapa sawit yang hidup berdampingan dengan berbagai pohon hutan lainnya.

Bahkan, keberadaan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH), juga seolah-olah meng-amini berbagai pendapat yang secara tegas menolak pohon kelapa sawit sebagai pohon yang berasal dari hutan. Apakah yang menjadi sebab berbagai perseteruan tersebut? Bisa jadi, dasar literatur yang digunakan serba berbeda, sehingga opini yang disampaikan menjadi tidak serupa.

Namun, perbedaan tersebut harusnya bisa mengerucut menjadi kesimpulan bersama. Jika bersepakat pohon kelapa sawit bukan sebagai pohon hutan, lantas pohon kelapa sawit dikategorikan sebagai pohon apa? Secara kasat mata, pohon karet yang berasal dari hutan, ketika dikembangkan menjadi perkebunan karet, juga tak pernah bermasalah, ketika disebut sebagai hutan karet. Apa yang salah dengan hutan sawit?

Lebih Lengkap Baca Majalah infoSAWIT Edisi Februari 2022

 

 

 


Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari infosawit.com. Mari bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link https://t.me/info_sawit, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Atau IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

. . . untuk selengkapnya dapat di baca di majalah infosawit di link infosawit store atau berlangganan.

infosawit