InfoSAWIT, JAKARTA - Pasar minyak nabati China memang tidak bisa diacuhkan begitu saja, apalagi sampai saat ini pasar minyak nabati China kerap menjadi salah satu faktor meningkat atau tidaknya harga minyak nabati termasuk minyak sawit di dunia.
Pada tahun 2021 lalu permintaan komoditas pertanian China pun naik tajam, paska dilakukannya lockdown dalam upaya memutus penyebaran virus covid-19. Dalam laporan Bloomberg mencatat, akibat meningkatnya permintaan dari China dan Meksiko telah mendorong ekspor pertanian Amerika Serikat (AS) naik sebesar 18% pada tahun 2021 yang mencapai rekor US$ 177 miliar.
Menteri Pertanian AS Tom Vilsack bahkan menyebut, peningkatan ekspor ini sebagai dorongan besar bagi perekonomian pada umumnya dan masyarakat pedesaan di Amerika Serikat pada khususnya, seperti dilansir UkrAgroConsult.
Dalam data ekspor yang dirilis 8 Februari 2022 lalu oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat menunjukkan, ekspor jagung naik 53% dan pengiriman daging sapi naik 43% pada kuartal terakhir 2021 dbanding periode yang sama tahun 2020. China mempertahankan posisinya sebagai tujuan ekspor utama, dengan pembelian pertanian dan makanan naik 25% dibandingkan tahun 2020.
Sementara ekspor minyak sawit Indonesia ke China sampai September 2021 tercatat mencapai 4,90 juta ton, atau mengalami penurunan, angka ini diperkirakan jauh dibandingkan ekspor minyak sawit Indonesia ke China tahun 2020 lalu yang mampu mencapai 6,17 juta ton.
Merujuk laporan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) tren penurunan ekspor ke China masih berlanjut, pada Januari 2022 terjadi penurunan ekspor minyak sawit ke China sebesar 149 ribu ton atau lebih rendah 172 ribu ton dari penurunan Refined PO.
Kendati demikian diungkapkan Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, penurunan ekspor di bulan Januari 2022 tersebut merupakan pola musiman, tetapi kali ini juga diperkirakan karena produksi yang sangat terbatas serta dipicu harga yang sangat tinggi.
Tercatat pasar minyak sawit China masih menduduki peringkat teratas sebagai pengimpor minyak sawit asal Indonesia, disusul India, Uni Eropa, Afrika, Pakistan, Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Tren penurunan ekspor minyak sawit ke China juga nampaknya pula dialami Malaysia, untuk periode Januari-Desember 2021, ekspor minyak sawit Malaysia ke China (termasuk HK) turun 855.835 ton atau 31,22% menjadi 1.885.366 ton, turun dari 2.741.201 ton pada 2020.
Lebih lengkap baca Majalah InfoSAWIT Edisi Maret 2022