InfoSAWIT, JAKARTA - Sepuluh tahun yang lalu, ada banyak diskusi dan perencanaan untuk memulai kembali penanaman perkebunan kelapa sawit di China, setelah sebelumnya menghadapi kegagalan, akibat hasil yang rendah.
Namun, pada tahun 2009 lalu, muncul sebuah proposal dari Liga Demokratik China cabang Hainan menyarankan untuk mengembangkan sektor perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut, harapannya ini akan menjadi jalan keluar yang efektif guna menyelesaikan kekurangan minyak nabati dan masalah energi.
Melansir tulisan Jiang Yifan dari Chinadialogue, pemerintah provinsi menjawab bahwa, pertama, kegagalan sebelumnya membuat petani dan kader akar rumput tidak antusias, dan kedua, hanya ada sedikit lahan kosong di pulau itu untuk digunakan. Namun, disebutkan bahwa penanaman percobaan sedang dilakukan di sejumlah lokasi, sebagai bagian dari program Kementerian Pertanian.
Dalam dokumen 2010 tentang mempromosikan pertumbuhan tanaman tropis, Dewan Negara menyerukan lebih banyak pengenalan dan pemuliaan varietas kelapa sawit dan kelanjutan penanaman percobaan, untuk menciptakan kondisi bagi sektor ini untuk tumbuh ketika waktunya tepat.
Lantas, pada tahun 2011, Kementerian Pertanian juga mengeluarkan rencana pengembangan tanaman tropis selama periode Rencana Lima Tahun ke-12 (2011-2015), mencatat bahwa pada tahun 2015 percobaan penanaman akan selesai dan proposal yang layak untuk sektor minyak sawit Cina akan diterbitkan. Juga pada tahun 2011, proyek penanaman percobaan selama satu dekade dimulai, dengan sembilan kebun percobaan di seluruh provinsi Hainan, Yunnan dan Guangdong didirikan pada tahun 2020. Institut Penelitian Karet adalah pemimpin teknis untuk proyek tersebut.
Pada 2015, Hainan berusaha melampaui penanaman percobaan dan mulai menanam secara komersial. Tulis, Jiang Yifan, pemerintah provinsi mengatakan bahwa pada tahun 2020 akan ada dua sentra produksi kelapa sawit tingkat kabupaten, tetapi target itu tidak terpenuhi.
Pada tahun 2011, Presiden China saat itu Hu Jintao, berbicara pada Pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik pertama dari Menteri yang Bertanggung Jawab untuk Kehutanan, menyerukan potensi hutan untuk direalisasikan, untuk pengembangan minyak nabati dan bahan bakar nabati serta memastikan pemenuhan pasokan pangan dan keamanan energi.
Lebih lengkap baca Majalah InfoSAWIT edisi April 2022