InfoSAWIT, SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Pertanian Perkebunan dan Perikanan (Distanbunkan) bersama Earthworm Foundation dengan menggandeng PT Musim Mas mengadakan Training of Trainer (ToT) bagi petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di dua wilayah kecamatan yakni, Simpang Kiri dan Penanggalan.
Kegiatan itu dilaksanakan di aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Subulussalam, Selasa (29/11/2022).
ToT itu bertujuan menciptakan petugas penyuluh pertanian yang terpadu pada program budidaya atau good agricultural practice (GAP) kelapa sawit secara baik dan tepat guna mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di Kota Subulussalam.
Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang dalam sambutannya pada saat pembukaan acara mengatakan bahwa kegiatan ToT bagi penyuluh merupakan langkah yang tepat serta cukup bersasaran.
Dia mengatakan, produksi tandan buah segar (TBS) sawit dari kebun masyarakat masih berada di bawah rata-rata yaitu menghasilkan 400-800 kilogram per hektar. "Tentunya hasil produksi ini (TBS) masih di bawah rata-rata," ungkapnya.
Masih rendahnya produksi TBS sawit tersebut menurut Affan Alfian disebabkan minimnya pemahaman dan tata cara budidaya sawit dari petani, sehingga tidak maksimal dalam mengelola kebun sawit.
"PPL yang mempunyai pengetahuan budidaya perkebunan sawit yang baik dan tepat diharapkan bisa menjalankan pendampingan kepada petani," katanya.
Dia menjelaskan, Kota Subulussalam yang mengandalkan komoditas sawit dirasa tidak sebanding antara kemampuan yang dimiliki PPL dengan jumlah petani. Yang mana situasi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Pemko Subulussalam terhadap pelaku sawit di daerah yang berslogan Sada Kata itu.
Oleh karenanya, guna menyikapi tantangan tersebut maka menurut Affan Alfian kegiatan ToT tentunya dapat mendorong para PPL mampu berkontribusi dalam mengelola kebun kelapa sawit rakyat secara berkelanjutan.
"Menurut saya keberadaan PPL yang mempunyai pengetahuan budidaya perkebunan kelapa sawit yang adalah mutlak adanya," ujarnya.
Masih menurut Affan Alfian bahwa Pemko Subulussalam berperan aktif guna mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Earthworm Foundation sebagai mitra pembangunan Pemko Subulussalam hadir mengatasi masalah -masalah yang ada yang kaitannya berhubungan dengan pengelolaan sistem perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan, baik pada tingkat perusahaan hingga pada tingkat petani swadaya.
ToT yang dilakukan kali ini adalah ToT yang terakhir dari lima kecamatan yang ada di wilayah Kota Subulussalam, yang sebelumnya sudah dilakukan bagi PPL di wilayah Kecamatan Sultan Daulat, Longkib dan Runding. (*)
Laporan Nukman Suryadi Angkat