InfoSAWIT, SINGAPURA – Golden Agri-Resources Ltd (GAR) berhasil mencatatkan kinerja yang kembali menguat pada semester pertama 2024, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% menjadi US$ 5,14 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun harga CPO sedikit menurun, GAR tetap memperluas volume penjualannya yang berkontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan.
EBITDA GAR tercatat sebesar US$ 495 juta dengan margin hampir 10%, meskipun laba bersih dan laba mendasar mengalami penurunan masing-masing menjadi US$ 102 juta dan US$ 189 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya keuangan dan kerugian kurs yang belum terealisasi. Kendati demikian, kinerja keuangan GAR menunjukkan perbaikan dari kuartal sebelumnya berkat peningkatan output perkebunan.
Ketua dan CEO GAR, Franky O. Widjaja, menyatakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas melalui pengembangan produk bernilai tambah dan peningkatan efisiensi. “GAR berupaya meningkatkan hasil jangka panjang, efisiensi biaya, dan mengembangkan produk-produk bernilai tambah. Pendekatan strategis ini akan memastikan GAR terus menciptakan nilai di tengah tantangan industri yang dinamis,” ujar Franky dalam keterangan resmi dikutip InfoSAWIT, Rabu (13/11/2024).
Franky juga menggarisbawahi dampak kondisi cuaca ekstrem El Niño sejak 2023 terhadap produksi kelapa sawit di Indonesia, serta tantangan geopolitik global yang mempengaruhi logistik dan stabilitas ekonomi. “Kami terus memantau perkembangan ini, karena faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi operasional dan tren harga CPO ke depan,” tambahnya.
Hingga akhir Juni 2024, GAR memiliki total area tertanam hampir 534.000 hektar, dengan 92% di antaranya merupakan area menghasilkan, termasuk 116.000 hektar kebun plasma. Perusahaan mempercepat aktivitas peremajaan hingga mencapai 10.800 hektar pada semester pertama 2024, naik 66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Langkah ini bertujuan menjaga rata-rata usia area inti GAR di 15,5 tahun, bagian dari program intensifikasi hasil perusahaan.
GAR memanen sekitar 4 juta ton tandan buah segar (FFB) pada paruh pertama 2024, menurun dari 4,4 juta ton pada periode yang sama tahun lalu akibat kondisi cuaca ekstrem El Niño. Produksi produk kelapa sawit juga mengalami penurunan sebesar 9% menjadi 1,21 juta ton. Meskipun demikian, EBITDA pada segmen perkebunan tetap kuat di angka USD 213 juta dengan margin 23,4%, didukung oleh penurunan biaya produksi melalui keputusan pengadaan strategis dan turunnya harga pupuk.
Pada segmen hilir, GAR mencatatkan ekspansi penjualan sebesar 11% menjadi 5,7 juta ton pada semester pertama 2024, dengan pendapatan mencapai USD 5,09 miliar. Segmen ini menghasilkan EBITDA sebesar USD 282 juta dengan margin 5,5%, menyumbang 57% dari total EBITDA perusahaan. Ekspansi produk hilir bernilai tambah menjadi strategi utama GAR dalam mendorong pertumbuhan. (T2)