InfoSAWIT, JAKARTA - Aplikasi menggunakan angkong memiliki satu kelemahan yang mendasar, diantaranya waktu aplikasi yang relatif lama. Kapasitas rata-rata angkong untuk memuat jangkos berkisar 50 Kg sekali muat. Sehingga dapat dihitung, untuk mengaplikasikan jangkos pada satu pokok sawit areal TM dengan SPH 136, maka dibutuhkan sekitar 6 angkong.
Dalam pengamatan yang kami lakukan ketika mempelajari aplikasi jangkos ini, didapatkan kesimpulan bahwa waktu yang diperlukan untuk melangsir jangkos ke dalam blok ini yang kemudian membuat produktivitas aplikasi jangkos sangat rendah. Korelasi nya adalah, jika aplikasi ini diserahkan kepada pihak pemborong, ditemukan kasus banyak pemborong yang tidak bertahan lama. Karena dengan produktivitas yang rendah maka, hasil pembayaran yang didapatkan juga sedikit.
Dari analisa berdasarkan pengamatan tersebut, maka lahirlah alat bantu untuk aplikasi jangkos lainnya yang kami namakan Tra-Kos. Tra- Kos mempunyai anonim: Troli Aplikasi Jangkos. Tra-Kos dibuat dengan mempelajari kekurangan aplikasi jangkos menggunakan angkong. Dengan menggunakan Tra-Kos, produktifitas aplikasi jangkos bisa naik dua hingga tiga kali lipat dibanding menggunakan angkong.
Kelebihan Tra-Kos dibandingkan angkong dapat dijabarkan dalam beberapa point. Pertama, Kemampuat muat Tra-Kos bisa mencapai 3x lipat dari angkong. Karena penggunaan Tra-Kos adalah ditarik dengan menggunakan kekuatan bahu, maka dengan beban 3x lipat dari kapasitas muat angkong beban tersebut masih mampu diaplikasikan menggunakan tenaga manusia.
Kedua, Luasan aplikasi meningkat. Dengan lebih banyaknya kemampuan ecer jangkos setiap reit-nya menggunakan Tra-Kos maka otomatis hektar aplikasi yang diperoleh pun lebih banyak dibanding menggunakan angkong.
Ketiga, Investasi lebih murah. Harga satuan pembuatan Tra-Kos memang lebih mahal daripada harga satuan angkong. Namun dengan usia pakai yang lebih lama, sehingga bila dihitung biaya inverstasi per bulannya, Tra-Kos lebih murah dibanding angkong.
Keempat, Menjadi daya tarik untuk pemborong. Dengan menggunakan alat bantu ini penghasilan pemborong jangkos bisa mencapai 4 – 5 juta per bulan per orang. Hasil ini lebih dari dua kali lipat dibanding menggunakan angkong. Dengan penghasilan seperti itu bisa menjadi magnet kepada pemborong untuk terus memborong pekerjaan aplikasi jangkos ini.
Metode Pembuatan Tra-Kos
Tra-Kos dibuat dari beberapa bahan sederhana yaitu: Pipa Galvanis, Wiremesh dan Ban. Waktu yang dibutuhkan berkisar 6-7 hari.
Secara umum pembuatan Tra-Kos dapat digambarkan sebagai berikut. Rangka Tra-Kos dibuat menggunakan pipa galvanis ½ “. Bahan ini dipilih karena selain memiliki ketahanan yang cukup terhadap panas dan hujan, juga relatif sangat ringan. Kami sudah mencoba menggunakan kayu keras. Beberapa kelemahannya adalah selain berat, juga tidak tahan lama. Memang dari segi harga, kayu lebih murah dibandingan pipa.
Setelah rangka dibuat, maka lantai dasar Tra-Kos dibuat menggunakan wiremesh M6. Yang perlu diperhatikan, karena lubang wiremesh masih cukup besar sehingga dapat membuat jangkos halus berceceran, maka perlu diberi besi lagi ditengahnya. Wiremesh dipilih dengan alasan yang sama, yaitu agar bisa mereduksi berat secara keseluruhan. Alternatifnya, kita bisa menggunakan papan atau plat besi. Namun akan menambah berat Tra-Kos tersebut.
Untuk ban digunakan ring 16 ukuran 80/80. Ban tersebut adalah ban yang biasa dipakai pada sepeda motor matic. Alternatifnya bisa menggunakan ban angkong. Namun yang dijadikan pertimbangan adalah, semakin besar ban yang digunakan maka akan semakin ringan dalam penggunaannya. Tentu saja ini harus juga memperhatikan lokasi kebun kita. Terlalu besar ban yang digunakan tentu bisa menggangu untuk bermanuver dalam blok. Bagaimana ? Inovasi sederhana yang sangat bermanfaat bukan? Silahkan mencoba.
(Penulis: Muhammad Ramadan Pohan / Praktisi Perkebunan Kelapa Sawit)
Sumber: Majalah InfoSAWIT Edisi Juli 2017